Tak selamanya penyakit harus disesali. Sebab, kehadirannya justru kerap
kali mendatangkan maslahat. Bukan maslahat dunia, tapi maslahat akhirat.
Kisah Nabi Ayub jelas memberikan pelajaran buat
kita. Bertahun-tahun ia
bertarung melawan penyakit-nya. Teiapi, beliau tetap sabat. Tak ada keluh kesah meskiorang-orang terdekatnya menjauh satu
persatu,
Lain lagi dengan cucu Rasulullah SAW. Ali
Zainal Abidin, la
terkadang kebingungan. manakah yang harus disyukuri antara sehat dan sakit.
Baginya sehat dan sakit adalah kenikmatan. Saat sehat ia bis a menikmati rezeki
Allah SWT dan leluasa melaksanakan ketaatan. Ketika sakit dosa-dosanya
banyak yang terhapus dan
otomatis hatinya rnenjadi lebih suci.
Begitulah para satafusshalih menghadapi penyakit.
Jika Allah SWT berkehendak, maka tak ada
kekuatan yang bisa
menghalanginya. Manusia hanya dituntut ikhtiar. Adapun hasilnya tetap menunggu
ketentuan Allah SWT.
Keluh kesah sama sekali tak mendatangkan
manfaat. Sebaliknya justru mendatangkan dosa dan kesedihan. Penyakit haruslah
dihadapi dengan kesabaran
dan keimanan. "Dan Kami memberikan cobaan kepada kalian dengan kejelekan dan
kebaikan sebagai fitnah (uiian)." (QS Al-Anbiya: 35).
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat tersebut
menjelaskan bahwa Allah
SWT menguji manusia terkadang dengan musibah, di waktu lain dengan kenikmatan hingga bisa diketahui siapa yang bersyukur dan siapa
yang kufur. siapa
yang sabar dan siapa yang putus asa.
''Sesunggunnya besarnya balasan disertai dengan
besarnya musibah. Sesunggunnya
Allah bila mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka, Maka siapa yang ridha. dia akan memoeroleh keridhaan dan
siapa yang rnurka, ia akan memperoleh kemurkaan." (HR. At-Tirmidzi).
Manfaat penyakit lainnya
adalah dapat mensucikan dosa, menutupi kesalahan, dan mengangkat derajat. "Tidaklah menimpa
seorang mukmin satu kepayahan pun. tidak pula sakit yang terus-menerus, tidak pula kecernasan. kesedihan, gangguan. dan tidak pula
kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya, kecuali dengan semua itu Allah akan
menghaouskan kesalahan-kesalahannya."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Allah SWT juga akan mencatat bagi si sakit,
pahala amalan sunah
yang biasa dilakukan ketika sehat, sekalipun ketika sakit tak dikerjakannya.
"Apabila seorang hamba sakit atau safar (bepergian jauh), maka dicatat untuknya amalan sernisal apa yang
diamalkannya saat tidak
safar dan saat sehat." (HR. Bukhari).
Penyakit yang menimpa seseorang juga merupakan tanda kecintaan Allah SWT kepada hamba bila
dijalani dengan sabar dan ridha. "Siapa yang Allah inginkan kebaikan baginya.
maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya." (HR Bukhari). Semoga kita termasuk yang bisa mengambil hikrnah suatu
penyakit.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon